Minggu, 17 Mei 2015

Resensi Novel "Still" Karya Esti Kinasih


Judul : Still
Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat  terbit : Jakarta
Bulan dan Tahun  terbit : Desember, 2006
Jumlah halaman : 224 halaman
Tebal buku : 20 cm
Sinopsis
Begitu seseorang pergi, akan ada banyak hal yang tidak kita dasari muncul tiba-tiba. Seperti halnya Rei , meskipun hatinya tersayat karena kelakuan nekat Langen saat kebut gunung waktu itu, Rei tetap tidak bisa melepaskan Langen. Dia menyadari  bahwa cintanya pada Langen lebih besar dari baca kebenciannya. 
Tapi, semua sudah terlanjur , Langen sudah terlepas darinya. Satu-satunya cara agar dia tetap bisa bicara dan menatap Langen adalah dengan menjaga Fani, seperti permintaan Bima. Saat Fani sudah tidak bisa lagi bersama Bima, Bima juga terpaksa harus melepaskan Fani. Fani merasa bebas dan bahagia, namun ternyata smaa seperti Rei, Bima tidak bisa melakukan ini. Dia, baru menydari bahwa dia mencintai Fani. Seberapapun usaha Bima untuk terlihat baik-baik saja, tapi tetap dia tidak bisa baik-baik saja. Dia terluka. Sampai suatu siang, Fani berada dihadapannya, tak tertahan lagi ungkapan itu, “Aku cinta kamu, Fan. Sekarang. Mudah-mudahan sampai nanti…” 
***
Penilaian :
Still merupakan sekuel dari novel Cewek !!!, karya ketiga Esti Kinasih ini cukup sensasional dikalangan pecinta teenlet karena faktor buku sebelumnya yaitu Cewek !!!. Konflik yang berada dibuku Cewek !!! membawa rasa penasaran pembaca ke buku Still ini.
Berbeda dengan Cewek !!!, latar tempat dan suasana pada buku Still lebih dominan di kampus dan lingkungan sekitar tokoh atau perkotaan. Hal ini sebenarnya sedikit mengurangi jati diri dari kisah ini, kisah ini terasa seru karena kisah ini berawal dengan latar tempat pegunungan dan area pendakian. Karisma dari kisah ini yaitu nuansa gunung dan sensasi pendakian, sayangnya tidak dapat ditemukan pembaca pada buku Still. Meskipun begitu, konflik yang diangkat penulis pada buku ini tidak kalah menariknya dengan buku sebelumnya.
Gaya bahasa dan penyusunan kalimat pada buku Still sudah cukup rapi, meskipun yang diambil adalah gaya bahasa nonformal. Pembaca jadi lebih mudah memahami maksud penulis dan pesan yang berada didalamnya. Sedangkan untuk sudut pandang, sudut pandang orang ketiga diluar cerita cocok untuk kisah ini.
Menyinggung masalah kata pengantar pada buku ini sangat kurang. Kata pengantar hanya berupa kalimat persembahan yang pendek, ungakapan dang penulis. 
Sekuel dari novel Cewek !!! ini memiliki konflik cerita yang unik dan mengharukan. Pesan dalam kisah ini juga dapat menjadi pelajaran bagi pembaca. Buku ini bukan buku yang mengecewakan, selamat membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar